Kasih Sang Murobbi



Masruchansahab@info....
Kisah ini berasal dari teman satu pondok dahulu waktu Masih Nyantri di Salah Satu ponpes perbatasan jawa tengah Jawa timur, tepatnya PP AL ANWAR Sarang Rembang,
Dia adalah teman saya berikut Akun FB'nya : Klik Di Sini
      Salah satu hal yang mengharukan dan sangat menginspirasi dari sesosok Mbah Maemoen adalah besarnya kasih sayang beliau terhadap santri-santri yang sangat nampak dalam berbagai kesempatan. Pernah dalam satu waktu beliau mengunjungi salah satu santrinya yang menjadi salah satu tokoh di desaku. Maka seperti biasa, semua santri Sarang yang berada di desaku pun berkumpul untuk menyambut kedatangan guru mereka. Di antara santri beliau adalah Pak De-ku yang waktu itu pun ikut datang dengan tertatih-tatih karena sakit (entah sakit apa aku lupa). Seperti biasa Mbah Moen memanggil satu persatu santri-santrinya, seakan-akan beliau sedang mengabsen mereka: 

" Hanif...", tanya Mbah Moen.
" Dalem Mbah", Jawab De Hanif.
"Loro kowe Nif" (mungkin sebelumnya sudah ada yang memberi tahu beliau sehingga langsung tanya tentang penyakit De Hanif)
" Nggeh niki cuma greges sekedhik Mbah" [Ya ini cuma sekedar greges sedikit Mbah].

Tiba-tiba Mbah Moen mengambil secendok makanan (aku sendiri kurang tahu menahu makanan apa itu), lalu dengan penuh perhatian beliau menyuapkan makanan tersebut kepada De Hanif seperti seorang ibu yang menyuapi putranya yang masih kecil. 

Pernah juga mas Kiai Humaidullah (biasa di panggil Mamek) berkisah kepadaku bahwa dalam satu kesempatan ada seorang santri kuno Mbah Moen yang sowan ke Sarang. Dan seperti biasa pula, Mbah Moen sering bertanya kepada santri-santri yang sowan tentang pekerjaan mereka. Begitu juga pada santri yang satu ini. 

"Kerjo opo saiki neng omah cung?"
"Kolo wingi satpam Mbah. Tapi niki malah ajeng di PHK", jawab santrinya dengan sedikit bingung.
Mendengar jawaban itu, seketika air bening mengalir dari kedua pelupuk mata Mbah Moen. Karena apa, pastinya saya tidak tahu, tetapi rabaan saya mengatakan bahwa cucuran air mata beliau ini karena rasa kasih sayang dan perhatian beliau pada nasib santrinya yang dalam kehidupan ekonomi ternyata juga masih susah.


Sekelumit kisah di atas mengingatkanku terhadap sebuah ungkapan (aku kurang tahu apakah itu hadis/bukan) indah yang selalu terngiang dalam hatiku bahwa:
أرحم الناس بأمة محمد علماؤها
"orang paling welas asih terhadap umat Muhammad adalah para ulama'-nya"

0 Response to "Kasih Sang Murobbi"

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Gan, Supaya saya bisa kunjung balik Pesan anda begitu berarti bagi kemajuan blog ini,

wdcfawqafwef