MAKALAH
MEMAHAMI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Dosen Pengantar Pendidikan : Dr.
Rokhmaniah, S.Pd. M.Pd
Disusun
untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah “KEPRIBADIAN GURU”
Disusun
oleh :
Masruchan
Sahab 2124895
Istinganah 2124874
Aqidah Nur
H 2124871
Nur Laila 2124881
PROGRAM
S.1 / PAI / VI–H
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN
TAHUN
PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah, penyusun
panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah “MEMAHAMI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”.
Penyusun
menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan karena adanya
bantuan dari beberapa pihak, Oleh karena itu, pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1.
Dr. Rokhmaniah, S.Pd. M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Kepribadian
Guru.
2.
Rekan-Rekan penyusun yang telah memberikan
bantuan, baik berupa ide, waktu maupun tenaga demi terselesaikan makalah ini.
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata semoga Makalah ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan bagi
rekan-rekan mahasiswa yang berminat pada
umumnya.
Kebumen, Maret 2013
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dinamika kehidupan yang kian
modern ini tentunya banyak kita jumpai permasalahan yang timbul tentang
bagaimana usaha-usaha dari orang tua dan tenaga pengajar untuk mendidik anaknya
untuk mencapai kesuksesannya. Keinginan para orang tua agar anaknya berhasil
cukup besar sehingga mereka kadang memaksakan pendidikan bagi anak-anaknya. Kegiatan tersebut seperti les, ekstrakulikuler. Maupun pendidikan formil
dan lain sebagainya. Padahal aspek intelege anak itu juga usia anak belum
mencapai sasaran tersebut maka dari itu diperlukan suatu pengetahuan untuk
memehami karakter dan aspek-aspek yang dimiliki anak melalui pengetahuan
tentang perkembangan anak.
Untuk
mencari titik temu dari masalah tersebut kita perlu memahami konsep tentang perkembangan perserta didik yang
meliputi: pengertian dan ciri-ciri perkembangan, hukum atau prinsip
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, tugas-tugas
perkembangan dan lain sebagainya. Namun makalah ini kita hanya akan membahas masalah pengertian dan
ciri-ciri perkembangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Perbedaan Pertubuhan dan Perkembangan ?
2.
Konsep Perkembangan menurut para Tokoh ?
3.
Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan Peserta
didik?
4.
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan dalam
masing-masing periode?
C.
Tujuan Masalah
a.
Untuk memenuhi nilai mata kuliah “Kepribadian Guru”
b.
Untuk
mengetahui pengertian perkembangan.
c.
Untuk
mengetahui ciri-ciri perkembangan.
d.
Untuk mengetahui perbedaan Pertumbuhan dan
perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A). PENGERTIAN
PERKEMBANGAN
1).
Perbedaan Istilah Pertumbuhan dan Perkembangan
Diantara para
psikolog ada yang tidak membedakan antara istilah perkembangan dan pertumbuhan.
Hal ini mungkin untuk menunjukkan bahwa seseorang bertambah dalam berbagi
kemampuannya yang bermacam-macam bahwa ia lebih mengalami differensiasi dan
juga bahwa ia pada tingkatan yang lebih tinggi, lebih mengalami integrasi.
Namun
sebenarnya istilah perkembangan berbeda dengan pertumbuhan. Pribadi yang tumbuh
mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu
dibedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pribadi manusia, baik yang
jasmaniah maupun yang rohaniah terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi
yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju ke arah kesempurnaan.
Adapun dua
bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:
1).
Bagian pribadi material yang kuantitatif.
2).
Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.
Kenyataan
itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan
dari masa bayi hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan -
perubahan untuk menuju ke tahap dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan
tahapan tertentu sesuai umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai
remaja kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola
pikir dan cara berfikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua
aspek ini sering dikatakan mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi lebih sempurna.
Namun, secara luas perkembangan
berarti perubahan individu baik secara struktur atau fungsi organ melalui
kematangan dan proses belajar yang terjadi sepanjang hanyat hingga meninggal
dunia. Dalam perkembangan tidaklah
terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan
secara terus menerus secara pasti, melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap
berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur.
Sedangkan, pertumbuhan berarti perubahan atau kenaikan dalam
ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan,
jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Pertumbuhan individu dapat
diukur dengan alat pengukur. Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan fungsi fisik yang murni.
Sehingga dapat diartikan bahwa pertumbuhan juga
berada pada tahapan perkembangan. Tetapi tidak semua perkembangan bisa
dikatakan pertumbuhan. Karena perkembangan terbatas pada proses involusi,
dimana individu mengalami penurunan dan perusakan ketika sudah berada pada
puncaknya hingga menuju kematian. Sedangkan pertumbuhan menyangkut proses
evolusi, yang terus menuju kesempurnaan. Dapat dicontohkan:
1).
Perkembangan :
Seorang bayi awalnya lahir dengan struktur jaringan
dan fungsi organ yang masih sederhana. Mereka hanya bisa berguling-guling belum
bisa seutuhnya bergerak dan semakin lama ada perubahan sedikit-demi sedikit.
Bisa merangkak, tahu orang-orang disekitar, belajar berjalan dan belajar
berbicara sehingga otot dan kekuatan jaringan syarafnya semakin sempurna.
Setelah itu mereka dapat mengembangkan suatu perubahan dari proses belajar.
Anak yang dari kecil di ajari main sepak bola sehingga anak tesebut sudah
mendapatkan suatu pengalaman sehingga sampai dewasa mereka pintar bermain sepak
bola. Atau anak yang dari kecil sudah diajari computer saat tumbuh dewasa, anak
tersebut akan mengembangkan pengalamannya belajar computer. Karena tidak
dipungkiri bahwa pengalaman akan berpengaruh dalam proses perkembangan
individu. Tetapi perkembangan juga akan mengalami proses penurunan setelah
perubahan yang dialami sudah pada puncaknya. Dan setelah itu akan mengalami
penurunan dan kerusakan sedikit demi sedikit dari setiap jaringan, seperti
seseorang yang mengalami penurunan dalam daya ingatan dan fisiknya hingga
individu itu meninggal dunia.
2).
Pertumbuhan :
Seorang bayi lahir dengan ukuran fisik yang masih
pendek dan kecil. Semakin lama akan mengalami perubahan sesuai dengan umurnya,
tubuh bertambah tinggi atau panjang yang dapat diketahui dengan pengukur tinggi
badan atau berat badan semakin banyak yang dapat diketahui dengan menimbangnya
juga, dan lainnya yang berkaitan dengan fisik. Dalam pertumbuhan itu tidak
mengalami penurunan selalu menjadi lebih sempurna.
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material pribadi sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Material pribadi seperti: sel,
kromosom, butir darah, rambut, lemak, tulang adalah tidak dapat dikatakan
berkembang, melainkan bertumbuh. Begitu juga material pribadi seperti: kesan,
keinginan, ide, pengetahuan, dan nilai selama tidak dihubungkan dengan fungsinya
tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh.
Sementara
untuk istilah perkembangan, perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada
segi material melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan kualitatif dari pada
fungsi-fungsi.
Perubahan
sesuatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan material yang
memungkinkan adanya fungsi itu, dan disamping itu disebabkan oleh karena
perubahan tingkah laku hasil belajar.
Dengan demikian
kita boleh merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan
kualitatif daripada setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan
pembelajaran.
Fungsi-fungsi
kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan.
Fungsi-fungsi kepribadian yang jasmaniah misalnya:
1).
Fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh.
2).
Fungsi sensoris pada alat-alat indra.
3).
Fungsi neurotik pada sistem saraf.
4).
Fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis.
5).
Fungsi pernapasan pada alat pernapasan.
6).
Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi.
7).
Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan.
Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat
kejiwaan misalnya:
1).
Fungsi perhatian.
2).
Fungsi pengamatan.
3).
Fungsi tanggapan.
4).
Fungsi ingatan.
5).
Fungsi fantasi.
6).
Fungsi pikiran.
7).
Fungsi perasaan.
8).
Fungsi kemauan.
Setiap fungsi
yang disebutkan, baik yang jasmaniah maupun yang kejiwaan, dapat mengalami suatu
perubahan-perubahan.
Perubahan pada
fungsi-fungsi tersebut tidak secara kuantitatif, melainkan lebih bersifat
kualitatif. Perubahan yang kualitatif tidak dapat dikatakan sebagai
pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan.
Oleh karena
perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik jasmaniah maupun rohaniah, maka
akan salah apabila kita beranggapan bahwa perkembangan adalah semata-mata
sebagai perubahan atau proses psikologis.
2). Konsep
Perkembangan Menurut Para Tokoh
Pengertian dari
perkembangan (development) yaitu suatu proses yang pasti di alami oleh setiap
individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan
berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan
yang bersifat progesif serta sistematis di dalam diri manusia.
Akhmad
Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa ”Perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan yang sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri
individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai
perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya.”
Seseorang
individu mengalami perkembangan sejak masa konsepsi, serta akan berlangsung
selama hidupnya. ”Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi,
lahir, dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan, dan tingkah laku pada masa usia
dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan
kematangan sepanjanjang hidup.” (Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K).: 2008).
Maka dengan
kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita merupakan suatu
rangkaian proses yang terus berlanjut. Proses tersebut meliputi: perkembangan
(development), pertumbuhan (growth), serta kematangan (maturation) baik fisik
maupun psikis. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup.
Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam cara
yang dinamis sepanjang siklus kehidupan sehingga selama proses bertambahnya
usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan. Proses ini
terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki fase-fase tertentu yang
menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6 fase:
1).
Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok
keaktifan yang dinamis
2).
Fase Anal
3).
Fase Alis atau alat kelamin
4).
Fase Latent
5).
Fase Pubertas
6).
Fase Genital atau proses menginjak kedewasaan.
Setiap
manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi hingga dewasa.
Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan-perubahan untuk menuju ke tahap
dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan tahapan tertentu sesuai
umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja kecil. Karena
anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola pikir, dan cara berpikir
yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Sebenarnya pertumbuhan
dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua aspek ini sering dikatakan
mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi lebih sempurna. Namun, secara luas perkembangan berarti
perubahan individu baik secara struktur atau fungsi organ melalui kematangan
dan proses belajar yang terjadi sepanjang hayat hinga meninggal dunia. Dalam
perkembangan tidaklah terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung
serangkaian perubahan secara terus-menerus secara pasti melalui suatu tahap
yang sederhana ke tahap berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit
diukur dengan alat ukur.
Konsep
perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut: “Perkembangan
sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. “Proses diferensiasi itu
diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak; bahwa dari penghayatan
totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah
jelas dalam kerangka keseluruhan.
Menurut
Nagel (1957), perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang
terorganisirkan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana
terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk akan
mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut
Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam
organisasi-organisme, dan organisasi ini dilihat sebagai sistem fungsional dan
adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua
factor yakni kematangan dan pengalaman.
Spiker (1966) mengemukakan
dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan, yakni:
1).
Ortogenetik,
yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan
seterusnya sampai dewasa.
2).
Filogenetik,
yakni perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan
perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku dan
perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia. Jadi, perkembangan
ortogenetik ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembanagan evolusi yang
mengarah kepada kesempurnaan manusia.
Rumusan lain tentang arti
perkembangan dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih, 1990:31),
yaitu bahwa: “Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu
waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.” Perkembangan
dapat juga dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke
arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984:2).
3).
Berbagai Perubahan Semasa Perkembangan
Berbagai perubahan yang terjadi semasa perkembangan:
1).
Perubahan
dalam perbandingan
Perubahan
secara proporsional terjadi pada perkembangan mental. Perbandingan antara yang
tidak riil, yang khayal dengan hal-hal yang rasional semakin lama semakin
besar. Artinya, anak-anak masih banyak mengkhayal dan sedikit terdapat realita
pada mereka, tetapi semakin lama semakin berubah ke sebaliknya, yakni banyak
realita dan sedikit berkhayal.
Dalam
perkembangan sosial mereka juga sedikit demi sedikit berubah. Dari bermain
sendiri, bermain dengan saudara, bermain dengan anak-anak tetangga, dan
kemudian bermain dengan anak-anak lain pada lingkungan yang lebih luas.
2).
Perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama
Pada bayi terdapat kelenjar
buntu yang disebut kelenjar thymus pada daerah dada yang sedikit-demi sedikit
mengalami atrophy (penyusutan) dan menghilang setelah dewasa. Pada bayi juga terdapat rambut-rambut bayi
yang lama-kelamaan akan hilang. Bahasa bayi yang tidak jelas dan kadang-kadang
berbicara cedal semakin
menghilang dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya. Kebiasaan
untuk merangkak kalau mengambil sesuatu akan menghilang sesuai dengan
meningkatnya kemampuan-kemampuan motorik dan berganti dengan jalan. Pada
anak-anak, gigi anak akan tanggal satu demi satu dan diganti dengan gigi tetap.
Dari sudut emosi juga terjadi perubahan-perubahan ke arah kemampuan menunda
emosi secara lebih tepat. Kebiasaan untuk melakukan sesuatu tanpa bisa menahan
diri dan menunda emosi sedikit demi sedikit akan hilang.
3). Perubahan untuk memperoleh hal-hal yang
baru
Menjelang
usia remaja terjadi pertumbuhan bulu-bulu ketiak, bulu-bulu sekitar alat
kelamin, dan timbul kumis pada laki-laki akibat berfungsinya kelenjar-kelenjar
kelamin. Tanda-tanda ini dikenal dengan istilah tanda-tanda kelamin sekunder.
Dilihat
dari segi mental, akan bertambah perbendaharaan kata dan kekayaan
bahasanya. Nilai dan norma moral semakin meningkat. Berbagi pengetahuan akan
diperoleh terutama dari lingkungan pendidikan formal.
Selama
perkembangannya, manusia masih tetap menerima dan memperoleh hal-hal yang baru,
terutama yang berhubungan dengan kehidupan psikis. Pada manusia terdapat
kebutuhan untuk memperoleh dan mengetahui. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan dan penderitaan secara
psikis. Misalnya, kita merasa tidak enak jika tidak memperoleh berita dalam koran dan majalah atau pengalaman lain yang baru. Akan tetapi jika
berita yang diperolehnya tidak sesuai dengan seleranya, juga dapat menimbulkan
kekecewaan. Baru pada usia selanjutnya, setelah anak itu masuk sekolah,
intensitas dan dorongan untuk memperoleh hal yang baru ini pada umumnya mulai
berkurang, karena belajar di sekolah pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk
mengetahui dan memperoleh sesuatu yang baru secara bertahap dan direncanakan.
Sebagian besar kegiatan anak adalah untuk memperoleh hal-hal baru sebagaimana
dapat dilihat pada anak-anak yang setiap hari harus ke sekolah dan setelah
pulang sekolah masih harus belajar. Di sini terlihat bahwa proses perkembangan
untuk memperoleh hal-hal baru itu, sebagian besar dan untuk waktu yang relatif
lama adalah mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Perkembangan
dapat juga diartikan sebagai “ perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesinambongan)
dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”. Pengertian lain dari
“perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaan dan kematangannya yang
berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis
(rohani)”.
Yang
dimaksud sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah
sebagai berikut.
1.
Sistematis,
berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat ketergantungan atau saling
mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis.
Contohnya
prinsip ini kemampuan berjalan anak
seiring dengan matangnya otot-otot kaki.
2.
Prigresif,
berarti perubahan yang terjadi seperti maju, meningkat, dan mendalam (meluas)
baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
Contohnya
terjadi perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi
dan dari kecil menjadi besar).
3.
Berkesinambungan,
berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme yang berlangsung secara
beraturan atau berurutan tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.
Contohnya untuk dapat
berdiri seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan
sebelumnya, yaitu mampu duduk dan merangkap.
B).
CIRI-CIRI
PERKEMBANGAN
1). Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum
Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum yaitu
sebagai berikut:
a).
Terjadinya perubahan dalam
Ø
Aspek fisik : perubahan tinggi dan berat
badan serta organ-organ tubuh lainnya.
Ø
Aspek psikis : semakin bertambahnya
perbebdaharaan kata dan tanggapan kemampuan berfikir.
b). Terjadinya perubahan dalam proporsi
Ø
Aspek fisik : proporsi tubuh anak berubah
sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja.
Ø Aspek psikis : perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas, dan
perubahan perhatian dari yang tertuju pada dirinya sendiri berlahan-lahan beralih kepada orang lain.
c).
Lenyapnya tanda-tanda yang lama
Ø Tanda-tanda fisik : lenyapnya kelenjar-kelenjar thymus (kelenjar
pada kanak kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian
bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu.
Ø Tanda-tanda psikis : lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk
gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif (dorongan
untuk bertindak sebelum berfikir)
d). Diperolehnya tanda-tanda yang baru
Ø
Tanda-tanda fisik : pergantian gigi dan
karakteristik pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita dan
mimpi basah pada anak pria), maupun sekunder ( perubahan pada anggota tubuh :
pinggul dan buah dada pada wanita ; kumis, jakun, suara pada anak pria).
Ø Tanda-tanda psikis : seperti berkembang rasa ingin tahu terutama
yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan
kenyakinan bergama.
Selain
itu, perkembangan juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1).
Perkembangan
selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.
2).
Perkembangan
memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi
dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian
distal.
3).
Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4).
Perkembangan
setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5).
Perkembangan
dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan
harus melewati tahap demi tahap.
2).
Ciri-Ciri Perkembangan Anak
Proses
tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan.
Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1).
Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan
terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut
saraf.
2).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Setiap
anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan
kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat.
Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya.
3).
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana
pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam
pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada
masing-masing anak.
4).
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada
saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,
bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan
fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a.
Perkembangan
terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola
sefalokaudal).
b.
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah
proksimal (gerak kasar) lalu berkembang
ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimodistal).
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap
perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri
sebelum berjalan dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan demikian, perkembangan tidak
hanya dilihat dari aspek fisiknya saja melainkan dilihat dan dipahami juga
aspek psikisnya karena pada hakekatnya perkembangan anak berjalan seiring
dengan perkembangn aspek fisik dan psikis sehingga para orang tua dan tenaga
pendidik dapat memahami karakteristik anak-anak serta dapat memaksimalkan
potensi anak-anak sejak dini.
B.
Saran
Untuk dapat mengetahui potensi,orang tua harus
mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki anak.Setelah mengetahui bakat yang
dimiliki anak orang tua memberikan dukungan positif baik bersifat moril maupun
spiritual melalui serangkaian pendidikan kepada anak baik pendidikan formal,
informal, maupun nonformal.
DARTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung
:Remaja Rosda
Karya
Sumantri Mulyani, Syadih Nana. 2008.
Perkembangan Peserta didik. Jakarta:Universitas
Terbuka
Ahmadi,
Abu, dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta
http://yoezronbloon.blogspot.com/2009/10/pengertian-perkembangan.html
http://fkunhas.com/ciri-ciri-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-20100702239.html
http://ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/18716/Ciri-ciri-pertumbuhan-dan-perkembangan
anak
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/24/pengertian-perkembangan-dan-pertumbuhan/
0 Response to "MEMAHAMI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK"
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Gan, Supaya saya bisa kunjung balik Pesan anda begitu berarti bagi kemajuan blog ini,